ES PUTER LA TEMPE
INOVASI JAJANAN TRADISIONAL KHAS INDONESIA BERBAHAN BAKU LOKAL, ENAK,
SEHAT, DAN BERMANFAAT
TIM KAMPUS PUTIH
UNIVERSITAS MUHHAMMADIYAH MALANG
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara dengan
kekayaan budaya yang melimpah dan terbentang dari Sabang hingga Merauke. Budaya
merupakan ciri khas suatu daerah yang memiliki nilai historis tersendiri.
Haviland (dalam Kango, 2015) menjelaskan bahwa budaya terdiri dari nilai-nilai,
kepercayaan, dan persepsi yang abstrak tentang jagad raya yang berada di balik
perilaku manusia dan tercermin di dalam perilaku manusia. Sedangkan wujud nyata
dari adanya budaya menurut Koentjaraningrat (dalam Kango, 2015) dibagi menjadi
tiga yaitu wujud sebagai suatu komplek dari ide dan gagasan, wujud sebagai
aktivitas dan tindakan, serta wujud sebagai benda hasil karya.
Salah satu inovasi yang dapat
dilakukan untuk menjaga kelestarian budaya Indonesia adalah di bidang pangan
atau makanan tradisional. Hal ini dikarenakan pangan merupakan salah satu
kebutuhan pokok bagi manusia. Terlebih Indonesia juga terkenal sebagai negara
yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Dengan sumber daya alam
yang melimpah serta kebudayaan yang melimpah pula, terbentang dari Sabang
hingga Merauke, menyebabkan Indonesia memiliki julukan negara yang kaya akan
kuliner yang biasa disebut sebagai jajanan tradisional.
Pelestarian jajanan tradisonal di
Indonesia sudah seharusnya dilakukan dengan tujuan produk makanan dalam negeri
dapat bersaing dengan produk makanan dari luar negeri. Bukan saja karena
enaknya rasa atau unik penampilannya, melainkan karena jajanan tradisional
sarat dengan unsur simbolisme dalam adat dan budaya Indonesia. Anehnya, jika
satwa dan fauna langka perlu dilestarikan secara terorganisir, pelestarian
pusaka kuliner yang nyaris punah tidak pernah mendapat perhatian yang khusus
(Winarno, TT). Salah satu jajanan tradisional yang kini hilang di pasaran
adalah es puter. Es puter merupakan jajanan yang paling diminati oleh seluruh
lapisan masyarakat karena rasanya yang khas dan teksturnya yang lembut. Selain
itu harga yang relatif murah juga menjadi daya tarik tersendiri bagi jajanan
ini. Namun sayangnya saat ini es puter menghilang di pasaran dikarenakan minat masyarakat
yang kian menurun.
Maka dari itu, gagasan berupa Es
Puter La Tempe diharapkan mampu meningkatkan kembali minat masyarakat Indonesia
terhadap jajanan tradisional yang memiliki nilai historis ini. Perlu adanya
sebuah inovasi untuk menarik minat serta mengembalikan jajanan tradisional khas
Indonesia. Es Puter La Tempe merupakan es puter yang diinovasikan dengan
penambahan tempe sebagai bahan dasar pembuatan es puter. Penambahan bahan tempe
dikarenakan tempe merupakan identitas kuliner Indonesia dan produksi tempe di
Indonesia yang melimpah. Tempe merupakan produk fermentasi yang dikenal oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan telah digemari oleh masyarakat di
dunia. Tempe terbuat dari berbagai bahan seperti kedelai, koro, dan melanding
(Kasmidjo, 1990).
Selain harganya yang relatif
murah, tempe juga memiliki kandungan protein nabati yang sangat tinggi jika
diolah dengan cara yang benar. Pengolahan tempe dengan cara yang salah akan
mengakibatkan kandungan proteinnya menurun bahkan hilang. Padahal mayoritas
masyarakat Indonesia mengolah tempe dengan cara yang masih salah yaitu dengan
melakukan penggorengan. Pengolahan tempe dengan cara digoreng pada suhu tinggi
akan menurunkan kandungan asam amino, nutrisi, dan meningkatkan kandungan lemak
yang berasal dari minyak. Karena tempe seharusnya diolah dengan cara direbus
atau dikukus agar nutrisi yang terkandung di dalamnya tidaklah hilang.
Tempe mengandung sumber protein
yang bebas lemak sehingga sangat baik bagi yang sedang menjalankan diet dan
meningkatkan daya tahan tubuh selain protein, kalsium dan vitamin D yang
terkandung pada tempe dapat dan menambah tinggi badan. Remaja tidak terlepas
dari gangguan pencernaan seperti sembelit karena tempe mengandung serat
sehingga baik bagi pencernaan. Kandungan antioksidan yang mampu menangkal
adanya radikal bebas dan antibakteri khususnya bagi remaja yang memiliki
permasalahan pada kulit yaitu jerawat, es krim tempe ini tetap baik di konsumsi
bagi mereka yang memiliki permasalahan kulit.
Inovasi dalam bidang pangan yang
mengkombinasikan antara jajanan tradisional berupa es puter dan tempe
diharapkan dapat menjadi usaha yang berkelanjutan dan memiliki dampak positif seperti menjadi pilihan
jajanan sehat dan pelestari budaya di bidang kuliner tradisional.
B. ASPEK PRODUKSI
1.
Gambaran
umum bahan baku
Ø Bahan Es Puter
Es puter merupakan jajanan
tradisional yang berbahan dasar santan kelapa. Kelapa sendiri merupakan anggota
tunggal dalam marga Cocos dari suku aren-arenan atau Arecaceae. Buah kelapa
mempunyai kandungan seperti kalsium dan magnesium yang bagus untuk pertumbuhan.
Bahan utama dalam pembuatan es puter adalah santan kelapa. Kelapa sendiri
merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting bagi Indonesia di samping
kakao, lada, dan vanili. Kekhasan rasanya belum dapat digantikan oleh bahan
manapun. (Satoto, 1999)
Ø Tempe
Tempe adalah makanan yang dibuat
dari fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan
beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. Oryzae, Rh.
Stolonifer (kapang roti), atau Rh. Arrhizus. Sediaan fermentasi ini secara umum
dikenal sebagai “ragi tempe”. Kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa
kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.
Gambar. Tempe
Tempe kaya akan serat pangan,
kalsium, vitamin B dan zat besi. Berbagai macam kandungan dalam tempe mempunyai
nilai obat, seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi dan antioksidan
pencegah penyakit degeneratif. Secara umum, tempe berwarna putih karena
pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-biji kedelai sehingga terbentuk
tekstur yang memadat. Degradasi komponen-komponen kedelai pada fermentasi
membuat tempe memiliki rasa dan aroma khas.
5
3. Proses Produksi
Proses produksi pembuatan Es Puter La Tempe membutuhkan
beberapa
bahan dan alat yang mudah didapat di pasar.
Bahan yang digunakan
|
Peralatan
|
Tempe, Tepung maizena,
|
Tabung es putar, kompor, blender, panci,
|
santan, susu skim, susu, gula,
|
baskom,
adukan,sendok, cup es krim, sendok
|
garam,
es batu.
|
es
krim, telenan, pisau.
|
Tabel 1 :Bahan dan peralatan yang
digunakan
Berikut
ini tahapan proses produksi es puter La Tempe :
1.
Tempe dipotong kecil- kecil
kemudian dilakukan pengukusan kurang lebih selama 10 menit.
2. Campurkan
tempe dengan santan 2 liter kemudian blender hingga halus.
3.
Campurkan bahan seperti 4 liter
santan, gula, tepung maizena, sedikit garam, dan susu skim.
4. Menambahkan
tempe yang telah dihaluskan pada adonan
es putar.
5.
Panaskan campuran adonan
tersebut, tunggu hingga agak mendidih, kemudian masukkan susu murni 2 liter .
6.
Adonan yang telah jadi, ditunggu
dingin, kemudian dipindahkan kedalam tabung es.
7. Masukkan
Es batu dan garam pada tabung es luar, kemudian padatkan.
8.
Tutup tabung es puter kemudian
putar secara manual selama 2- 3 jam atau dengan mendiamkan selama semalaman.
9. Es puter
siap untuk dijual. dengan tambahan aneka isi seperti jelly dan buah
Proses
Produksi
3. Gambaran umum produk
Es puter “ La Tempe” merupakan
produk inovasi jajanan pasar Indonesia. Produk ini terbuat dari bahan – bahan
pembuat es puter dengan ditambahkan tempe sebagai penambah nutrisi pada produk.
Produk ini memiliki manfaat bagi kesehatan konsumen yang merupakan manfaat inti
dari kedelai dan susu yang dikandungnya. Tempe yang diolah memiliki banyak
kandungan akan protein, asam amino dan flavonoid. Bahan baku yang berkualitas
serta mempunyai kandungan yang bermanfaat bagi tubuh mampu menjawab kebutuhan
konsumen akan jajanan sehat di era sekarang ini.Es puter la Tempe juga memiliki
Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan serta
melestarikan jajanan tradisional yang
mulai terkikis perkembangan jaman.
4. Penyajian Es Puter La Tempe
Es puter disajikan dengan
berbagai macam bahan tambahan seperti Buah pepaya,roti, susu, mutiara,
agar-agar,jelly,dan aneka topping lainnya.
Gambar
2.Penyajian es puter La Tempe
Gambar
5. Banner Produk dan Stiker Es Puter La Tempe
4.4 Analisis Ekonomi Es Puter La Tempe
Analisis keuangan dan resiko
menggambarkan kelayakan usaha berupa analisis break event point atau kondisi impas usaha. Dilain sisi, hal ini
memperlihatkan proyeksi keuntungan dan omset sebagai pertimbangan mengambil
keputusan terutama terkait investasi.
Tabel 2.
Analisis Kebutuhan dalam Pembuatan Es puter la tempe
BEP
(Break Even Point ) /analisis titik impas
a.
BEP harga
= 206.000
/50
= 4.120
Artinya
Es Pulau kuning akan mencapai titik impas jika harga jual Es ini
adalah :
Rp.4.120 tiap cupnya.
Keuntungan
:
Jika es pulau kuning dijual Rp.7000 tiap cupnya maka dalam 1 tabung
menghasilkan Rp.7000 x 50 = 350.000.
Keuntungan
yang diperoleh : 350.000 – 206.000 = 144.000
Analisis
R/C ratio:
R/C ratio
= Total Revenue/total cost = 350.000/206.000 = 1,70
Dari analisis R/C ratio didapatkan nilai sebesar 1.70 . Dari nilai ini
diketahui bahwa usaha pembuatan Es Pulau Kuning menguntungkan karena nilai R/C
> 1.
4.4 Manfaat Es Puter La Tempe
a. Protein
yang terdapat dalam tempe sangat tinggi, mudah dicerna
b.
Mengandung zat besi, flafoid yang
bersifat antioksidan sehingga menurunkan
b. tekanan
darah.
c.
Mengandung superoksida desmutase
yang dapat mengendalikan radikal bebas, baik bagi penderita jantung.
d.
Penanggulangan anemia. Anemi
ditandai dengan rendahnya kadar hemoglobin karena kurang tersedianya zat besi
(Fe), tembaga (Cu), Seng (Zn), protein, asam folat dan vitamin B12, di mana
unsur-unsur tersebut terkandung dalam tempe.
e.
Anti infeksi. Hasil survey
menunjukkan bahwa tempe mengandung senyawa anti bakteri yang diproduksi oleh
karang tempe (R. Oligosporus) merupakan antibiotika yang bermanfaat
meminimalkan kejadian infeksi.
f.
Daya hipokolesterol. Kandungan
asam lemak jenuh ganda pada tempe bersifat dapat menurunkan kadar kolesterol.
g.
Memiliki sifat anti oksidan.
h.
Mencegah masalah gizi ganda
(akibat kekurangan dan kelebihan gizi) beserta berbagai penyakit yang
menyertainya, baik infeksi maupun degeneratif.
j. Kandungan
kalsiumnya yang tinggi, tempe dapat mencegah osteoporosis.
DAFTAR
PUSTAKA
Ana. 2015. Bahaya makanan
ringan snack. (Online) diakses pada 26 Oktober 2016 pada
http://halosehat.com/makanan/makanan-berbahaya/bahaya-makanan-ringan-snack.
Darisandi, R. 2014. 33 Kebudayaan diklaim negara asing! Segera
patenkan aneka ragam kebudayaan indonesia.
(Online) diakses pada 26 Oktober 2016 pada https://www.change.org/p/presiden-republik-indonesia-33-kebudayaan-diklaim-negara-asing-segera-patenkan-aneka-ragam-kebudayaan-indonesia.
Depkes
RI Dir. Bin. 1991. Gizi Masyarakat dan Puslitbang Gizi Komposisi Zat Gizi
Pangan Indonesia.
Kasmidjo, R.B. 1990. Tempe: Mikrobiologi dan kimia pengolahan
serta pemanfaatannya. Yogyakarta: PAU Pangan dan Gizi UGM
Winarno,
B. TT. Warisan kuliner nusantara kue basah dan jajan pasar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar